( Manjapai 24/01/2020)
Pupuk sebagai kebutuhan dasar para petani menjadi sangat dibutuhkan saat tanaman padi telah menginjak usia 2 sampai 3 Minggu setelah tanam. Agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat sekaligus mencapai hasil panen yang maksimal perlu segera dilakukan pemupukan awal. Namun beberapa hari yang lalu terjadi kepanikan di kalangan petani, disebabkan tidak adanya stok Pupuk di Agen Pengecer yang ada di Desa Manjapai dan sekitarnya. Diperparah oleh hujan yang tak kunjung datang membuat keresahan yang semakin menjadi di kalangan petani. Berbagai isu dan spekulasi pun mulai muncul, saling tuding terutama tudingan kepada pihak terkait yang menangani penyedia Pupuk Bersubsidi tersebut. Menyikapi hal tersebut, Kepala Desa Manjapai ( Muhammad Syahrir) segera melakukan Komunikasi dengan pihak yang terkait tentang penyedia Pupuk Urea Bersubsidi terutama untuk wilayah Desa Manjapai, Desa Bategulung dan sekitarnya. Beliau (Daeng Limpo)' panggilan akrab Kades 9 anak tersebut segera mengecek ketersediaan Pupuk pada Pengecer Resmi di dua Desa (Manjapai dan Bategulung). Ketua Gapoktan Desa Manjapai (Basri Dg. Ngesa) selaku Pengecer Resmi mengatakan bahwa sebenarnya Distributor sudah siap menyalurkan Pupuk Bersubsidi kepada para pengecer yang ada di desa/ kelurahan tetapi terkendala dengan Data RDKK kelompok tani yang tahun ini berubah menjadi E-RDKK (ONLINE) yang belum ter upload secara keseluruhan. Kepala Desa Manjapai yang hampir tiap hari mendengar keluhan dari petani segera berkomunikasi dengan Gapoktan, Pengecer, Distributor dan SKPD terkait. Untuk segera mencari solusi melalui kebijakan dan kesepakatan bahwa Pupuk yang selama ini ditunggu kehadirannya oleh Petani segera disalurkan ke Pengecer, sembari menunggu E-RDKK rampung. Alhasil pada hari Ahad 19 Januari 2020 KPI (Koperasi Perdagangan Indonesia), selaku Distributor resmi Urea Bersubsidi dan Non Subsidi menyalurkan sebanyak 10 ton Urea Bersubsidi ke Desa Manjapai yang disambut dengan gembira oleh Petani. Adapun proses penyaluran ke petani dibatasi 2 zak/ 2 karung per orang agar penyebarannya bisa merata di tahap pertama. Semua proses diawasi langsung oleh Bapak Kepala Desa Manjapai bekerjasama dengan Management BUMDes Kaledata (Muhammad Anzar Mile) selaku Sub Pengecer pupuk di Desa Manjapai.
"Peyaluran Pupuk Urea khususnya untuk desa Manjapai ditahap pertama ini Kami awasi langsung, untuk memastikan penyebarannya bisa merata ke setiap Dusun di wilayah Kami. Yakni Kaluarrang, Data, Karebasse dan Dusun Jannaya." ungkap Kepala Desa (Daeng Limpo;red)
Pengawasan Pendistribusian Pupuk Urea Bersubsidi memang perlu dilakukan agar petani tidak dirugikan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, yang mengecerkan Pupuk jauh di atar Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan adanya perhatian Pemerintah Setempat terkait Pupuk Bersubsidi di Desa Manjapai membuat petani merasa terbantu. Hal ini juga tidak terlepas dari peran aktif Ketua Gapoktan Desa Manjapai (Basri Dg. Ngesa) yang senantiasa mengawal penyaluran Pupuk. Keberadaan pupuk di Desa Manjapai mulai normal menyusul tanggal 20 Januari 2020 datang lagi pasokan sebanyak 10 ton untuk Manjapai dan 10 ton untuk Desa Bategulung.
" Alhamdulillah proses penyaluran Urea Non Subsidi, NPK Phonska, ZA dan Petroganik sudah mulai lancar dan stabil, InshaAllah demekian kedepannya." ungkap Daeng Ngesa.
Maka kesimpulannya adalah; Pupuk tidaklah langka namun dibutuhkan perhatian Ekstra dari pihak agar segera tersalurkan kepada petani.
Sukses Petani Indonesia. (Anzar Mile)